Makna Idul Fitri

Lepas dari kemungkinan adanya perbedaan dalam menentukan Hari Raya Idul Fitri, yang jelas, seluruh umat Islam di dunia ini akan segera merayakan hari yang biasa dianggap ‘kemenangan’ tersebut. Perayaan rutin setiap tahun ini menjadi momen sangat penting setelah berpuasa selama sebulan pada bulan Ramadhan. Seluruh umat Islam merayakannya dengan suka dan cita, tak berbeda yang rajin puasa maupun yang hanya alakadarnya.
Sebagaimana sudah maklum, selain Hari Raya Idul Fitri, umat Islam juga punya Hari Raya Idul Adha pada 10 Dzulhijjah. Dalam literatur-literatur Islam klasik, hari raya ini disebut Idul Akbar (hari raya besar), sementara Idul Fitri hanya disebut sebagai Idul Ashgar (hari raya kecil).. Sebagaimana hari-hari besar lain, Idul Fitri tentu memiliki makna umum sebagai hari libur nasional sekaligus makna khusus yang dirasakan umat Islam. Paling tidak, Idul Fitri dianggap sebagai hari kemenangan mengalahkan hawa nafsu dengan berpuasa sebulan penuh.
Erat kaitannya dengan Hari Raya Idul Fitri adalah zakat fitrah yang wajib dikeluarkan setiap individu Muslim. Kalimat kedua dari dua terma ini (Idul Fitri dan zakat fitrah) adalah kalimat yang berasal dari bahasa Arab fithrah yang berarti natural atau dalam bahasa Indonesianya biasa diterjemahkan sebagai segala sesuatu yang suci, bersifat asal, atau pembawaan (Kamus Besar Bahasa Indonesia: 1997)..
Sisi etimologis
Idul Fitri terdiri dari dua kata. Pertama, kata ‘id yang dalam bahasa Arab bermakna `kembali’, dari asal kata ‘ada. Ini menunjukkan bahwa Hari Raya Idul Fitri ini selalu berulang dan kembali datang setiap tahun. Ada juga yang mengatakan diambil dari kata ‘adah yang berarti kebiasaan, yang bermakna bahwa umat Islam sudah biasa pada tanggal 1 Syawal selalu merayakannya (Ibnu Mandlur, Lisaanul Arab).
Dalam Alquran diceritakan, ketika para pengikut Nabi Isa tersesat, mereka pernah berniat mengadakan ‘id (hari raya atau pesta) dan meminta kepada Nabi Isa agar Allah SWT menurunkan hidangan mewah dari langit (lihat QS Al Maidah 112-114). Mungkin sejak masa itulah budaya hari raya sangat identik dengan makan-makan dan minum-minum yang serba mewah. Dan ternyata Allah SWT pun mengkabulkan permintaan mereka lalu menurunkan makanan.(QS Al-Maidah: 115).
Jadi, tidak salah dalam pesta Hari Raya Idul Fitri masa sekarang juga dirayakan dengan menghidangkan makanan dan minuman mewah yang lain dari hari-hari biasa. Dalam hari raya tak ada larangan menyediakan makanan, minuman, dan pakaian baru selama tidak berlebihan dan tidak melanggar larangan. Apalagi bila disediakan untuk yang membutuhkan.
Abdur Rahman Al Midani dalam bukunya Ash-Shiyam Wa Ramadhân Fil Kitab Was Sunnah (Damaskus), menjelaskan beberapa etika merayakan Idul Fitri. Di antaranya di situ tertulis bahwa untuk merayakan Idul Fitri umat Islam perlu makan secukupnya sebelum berangka ke tempat shalat Id, memakai pakaian yang paling bagus, saling mengucapkan selamat dan doa semoga Allah SWT menerima puasanya, dan memperbanyak bacaan takbir. Kata yang kedua adalah Fitri. Fitri atau fitrah dalam bahasa Arab berasal dari kata fathara yang berarti membedah atau membelah, bila dihubungkan dengan puasa maka ia mengandung makna `berbuka puasa’
(ifthaar). Kembali kepada fitrah ada kalanya ditafsirkan kembali kepada keadaan normal, kehidupan manusia yang memenuhi kehidupan jasmani dan ruhaninya secara seimbang. Sementara kata fithrah sendiri bermakna `yang mula-mula diciptakan Allah SWT` (Dawam Raharjo, Ensiklopedi Alquran: hlm 40, 2002). Berkaitan dengan fitrah manusia, Allah SWT berfirman dalam Alquran: “Dan ketika Tuhanmu mengeluarkan anak Adam dari sulbi mereka dan Allah mengambil kesaksian terhadap jiwa mereka (seraya berfirman): Bukankah Aku ini Tuhanmu?.
Mereka menjawab:”Betul (Engkau Tuhan kami), kami menjadi saksi. (QS. Al A`râf: 172).” Ayat ini menjelaskan bahwa seluruh manusia pada firtahnya mempunya ikatan primordial yang berupa pengakuan terhadap ketuhanan Allah SWT. Dalam hadis, Rasulallah SAW juga mempertegas dengan sabdanya: “Setiap anak Adam dilahirkan dalam keadaan fitrah: kedua orang tuanyalah yang menjadikannya Yahudi, Nasrani dan Majusi (HR. Bukhari).” Hadits ini memperjelas kesaksian atau pengakuan seluruh manusia yang disebutkan Alquran di atas.
Sisi terminologi
Kendati dalam literatur-literatur Islam klasik, Idul Fitri disebut sebagai Idul Ashgar (hari raya yang kecil) sementara Idul Adhha adalah Idul Akbar (hari raya yang besar), umat Islam di Tanah Air selalu terlihat lebih semarak merayakan Idul Fitri dibandingkan hari-hari besar lainnya, bahkan hari raya Idul Adha sekalipun. Momen Idul Fitri dirayakan dengan aneka ragam acara, dimulai dengan shalat Id berjamaah di lapangan terbuka hingga halal bi halal antarkeluarga yang kadang memanjang hingga akhir bulan Syawal.
Dalam terminologi Islam, Idul Fitri secara sederhana adalah hari raya yang datang berulang kali setiap tanggal 1 Syawal yang menandai puasa telah selesai dan kembali diperbolehkan makan minum di siang hari. Artinya, kata fitri disitu diartikan `berbuka atau berhenti puasa` yang identik dengan makan-makan dan minum-minum. Maka tidak salah apabila Idul Fitri pun disambut dengan pesta makan-makan dan minum-minum mewah yang tak jarang terkesan diada-adakan oleh sebagian keluarga.
Terminologi Idul Fitri seperti ini harus dijauhi dan dibenahi, sebab selain kurang mengekspresikan makna Idul Fitri sendiri, juga terdapat makna yang lebih mendalam lagi. Idul Fitri seharusnya dimaknai sebagai `kepulangan seseorang kepada fitrah asalnya yang suci` sebagaimana ia baru saja dilahirkan dari rahim ibu. Secara metafor, kelahiran kembali ini berarti seorang Muslim yang selama sebulan melewati Ramadhan dengan puasa, qiyam, dan segala ragam ibadahnya harus mampu kembali berislam, tanpa benci, iri, dengki, serta bersih dari segala dosa dan kemaksiatan.
Idul Fitri berarti kembali pada naluri kemanusian yang murni, kembali pada keberagamaan yang lurus, dan kembali dari seluruh praktik busuk yang bertentangan dengan jiwa manusia yang masih suci. Kembali dari segala kepentingan duniawi yang tidak islami. Inilah makna Idul Fitri yang asli.
Adalah kesalahan besar apabila Idul Fitri dimaknai dengan `perayaan kembalinya kebebasan makan dan minum` sehingga yang tadinya dilarang makan siang, setelah hadirnya Idul Fitri akan balas dendam., atau dimaknai sebagai kembalinya kebebasan berbuat maksiat yang tadinya dilarang dan ditinggalkan. Kemudian, karena Ramadhan sudah usai maka kemaksiatan kembali ramai-ramai digalakkan. Ringkasnya, kesalahan itu pada akhirnya menimbulkan sebuah fenomena umat yang saleh musiman, bukan umat yang berupaya mempertahankan kefitrian dan nilai ketakwaan.
Ikhtisar
- Idul fitri merupakan momentum terbaik bagi setiap manusia untuk kembali ke fitrahnya sebagai makhluk yang suci dan terampuni dosanya.
- Cuma, saat ini masih banyak kalangan yang mengartikan Idul Fitri hanya sebagai hari terbebasnya manusia dari kewajiban berpuasa.
- Ada juga kalangan yang menjadikan Idul Fitri sebagai hari pamer kemewahan.
- Mereka yang keliru memaknai Idul Fitri hanya akan menjadi manusia yang saleh secara musiman.

*** dikutip dari berbagai sumber

Untuk Ibra, Milan Habiskan 102 juta

Milan mamang 'berteriak' sedang kesulitan keuangan. Namun jika Ibrahimovic jadi bergabung Milan dipastikan akan mengeluarkan €102 juta musim ini.
Harian Spanyol AS dan Sky Sport Italia keduanya memberitakan agen Zlatan Ibrahimovic, Mino Raiola, CEO Milan Adriano Galliani dan presiden Barcelona Sandro Rosell akan bertemu di kantor Camp Nou pada 16:30 CET (21.30 WIB) hari ini, untuk menyelesaikan proses transfer Ibrahimovic.
Diyakini setelah itu Ibra akan ikut Galliani kembali ke Milan jika proses transfer itu berjalan sesuai rencana.
Proses transfer Milan untuk mendatangkan striker Barcelona Zlatan Ibrahimovic akan menelan biaya €102 juta, untuk biaya transfer dan gajinya, menurut La Gazzetta dello Sport.
Barcelona telah menerima €30 juta untuk biaya transfer, dengan biaya gaji sebesar €72 juta akan dikeluarkan Milan sebelum pajak untuk kontrak empat tahun, hingga mencapai total €102 juta.
Kedatangan Ibrahimovic akan berdampak besar seperti diklaim La Repubblica yang akan diikuti kepindahan Robinho ke Milan. Namun tampaknya ini akan terjadi pada bulan Januari, meski Rossoneri telah melakukan pendekatan pada sang pemain.
Laporan pada hari Kamis kemarin menyebutkan bahwa pemain Brasil yang dimiliki Manchester City itu telah sepakat untuk bergabung dengan tim Massimiliano Allegri.
Itu menimbulkan pertanyaan baru pada Ronaldinho yang kontraknya berakhir pada tahun 2011 dan belum memperbaharui kontrak, meski kesepakatan baru sudah tampak.
Kemungkinan dia akan pindah ke Los Angeles Galaxy untuk memberi tempat bagi Robinho yang akan bergabung.  Silvio Berlusconi, namun demikian, akan menentang hengkangnya 'Dinho setelah bulan lalu sempat menyatakan bahwa sang playmaker akan menjadi "Milan selamanya".
Klaas-Jan Huntelaar diprediksi akan segera meninggalkan klub untuk Tottenham atau Schalke 04 yang sedang dalam proses negosiasi dengan sang striker.

Milan-Ibra Masih Jauh dari Kata Sepakat

Milan - Saga transfer Zlatan Ibrahimovic sudah memasuki hari ketiga. Namun apakah Ibra sudah bisa dibilang nyaris jadi pemain AC Milan? Belum jika hal itu ditanyakan pada agen pemain internasional Swedia itu.

Dari awal pekan isu ini bergulir, Milan dan Ibra sudah saling menyatakan suka sama suka. Namun dari pihak Barca masih menahan kepergian sang pemain terkait banderol si pemain. Pada akhirnya dikabarkan Barca menerima proposal 40 juta poundsterling yang disodorkan, dengan metode pembayaran dicicil tiga kali.

Ibra dikabarkan akan segera mengumumkan soal masa depannya, apakah ia tetap bertahan di Nou Camp, tempat yang dirasa sudah tak nyaman baginya akibat perselisihannya dengan Pep Guardiola. Atau menerima pinangan Milan demi mencari karir yang lebih baik.

Sebelum Ibra memutuskan semuanya, agen pemain jangkung bertinggi badan 192 cm itu mengungkapkan hingga kini belum ada titik temu antara Rossonerri dan Alzugrana. Si agen malah memberi ilustrasi jika diibaratkan bayi dalam kandungan, proses transfer ini baru melewati tahap embrio. Sebab beredar kabar Ibra sudah semakin dekat menuju pintu masuk San Siro.

"Bayi masih belum lahir namun kandungan sudah berusia delapan bulan," ceplos Mino Raiola yang dilansir Reuters.

"Belum ada kesepakatan apapun dengan Milan. Banyak hal yang harus diselesaikan antara klub dan pemain," tegasnya.

Sebelum merampungkan transfer Ibra, Milan menambah lagi armadanya musim ini dengan menggaet dua pemain muda asal Amerika Latin, Carmone Perez Adria dan Bruno Montelongo.

"BANYAK OKNUM di LSM MUNAFIQ"

Terkadang, kita lupa dan sangat sering meneriaki, mereka2 yang bermain di Senayan atau di pusat dengan kata-kata KORUPTOR dan lain sebagainya.... ada yang meminta mereka di HUKUM MATI, bahkan yang lebih sadis, ada wacana tentang mengharamkan koruptor di Shalatkan... Subhanallah...
Sadar gak ya... Korupsi bahasa lain dari Koruptor gak melulu bahasan masalah uang, Kawan!!!
Bisa juga waktu, dan lain yang dapat merugikan salah satu pihak..!
di LEMBAGA SWADAYA MASYARAKAT/bahasa keren nya NGO, sangat banyak tingkat "kemaksiatan" yang dilakukan oleh staf lembaga tersebut, mulai dari pemotongan2 gaji,tanpa ansuransi, dll..... yang lebih Gila lagi adalah BON/FAKTUR di OLAH abis....... untuk mengolah agar uang bisa di Sedoooot abiiis... heheheee...
terbesit dalam hati,.... Banyak lah Munafik di Negeri ni.. banyak sekali....!!!
sekarang yang harus kita jawab adalah : Sama kah kita dengan Oknum yang koruptor di Senayan dengan kita disini??? yang membedakan mungkin hanya mereka disana BERDASI sedangkan kita.... Kaos...

Misi Sulit Allegri Bersama Ac Milan di Liga Champion 2010/2011

Silvio Berlusconi, tidak perlu berharap banyak kepada
Milan Saat ini, mimpi pun gak usah!! dengan dukungan 
dana yang tidak mencapai 15 Juta Uero, yang telah 
dibelanjan Musim ini, Milan dipastikan akan kewalahan
dalam mengarungi Musim ini, dengan "tekanan" yang 
diberikan oleh Berlusconi, bisa dipastikan Allegri 
akan pusing memikirkan ketika para pemain sudah mulai 
ada yang cidera dan kelelahan.



GRUP A                GRUP B              GRUP C                  GRUP D
Inter                 Benfica             Manchester United       Barcelona
Werder Bremen         Olympique Lyon      Valencia                Panathinaikos
Tottenham Hotspur     Schalke             Rangers                 FC Copenhagen
Twente                Hapoel Tel-Aviv     Bursaspor               Rubin Kazan

GRUP E                GRUP F              GRUP G                  GRUP H
Bayer Muenchen        Chelsea             AC Milan                Arsenal
Roma                  Marseille           Real Madrid             Shakhtar Donetsk
Basel                 Spartak Moscow      Ajax                    Sporting Braga
CFR Cluj              MSK Zilina          Auxerre                 Patizan Belgrade

Bagaimana Seharusnya kita memaknai Peringatan HAN 23 Juli di Setiap Tahunnya???

Peringatan Hari Anak yang jatuh pada 23 Juli pada tiap tahunnya ini semestinya tidak hanya dianggit sebagai usaha memaknai terus menerus posisi anak di tengah-tengah kehidupan ini. Peringatan Hari Anak Nasional semestinya dimaknai lebih dengan sebentuk usaha koreksi diri terhadap penilaian, pemahaman dan sikap kita dalam pemenuhan hak-hak mereka. Namun demikian, usaha-usaha ini sering kali hanya bergerak dalam ranah seremoni belaka, perayaan terjadi di mana-mana, hari anak diperingati besar-besaran, anak-anak dipaksakan ikut namun tanpa pendampingan dan pemberian paham akan apa yang mereka lakukan.

Dunia anak yang merupakan dunia awal kehidupan adalah dunia serba warna, yang harus diwarnai dengan tangan kebijakan dan pemikiran kearifan. Anak-anak akan tumbuh sesuai warna yang dipoleskan kepada mereka, oleh karena itu pengaruh keluarga, lingkungan dan pendidikan sangatlah dominan dan mengarahkan masa depan mereka. Pertanyaannya, bagaimanakah sebebarnya posisi keluarga bagi pendidikan anak-anak?. Artikel ini berusana memaparkan peran keluarga bagi pendidikan anak dengan dua perannya, yakni peran kelembagaan dan peran pendidikan.

Peran Kelembagaan. Dalam perspektif pendidikan, terdapat tiga lembaga utama yang sangat berpengaruh dalam perkembangan kepribadian seorang anak yaitu lingkungan keluarga, lingkungan sekolah dan lingkungan masyarakat, yang selanjutnya dikenal dengan istilah Tripusat Pendidikan. Dalam ­ GBHN (Tap. MPR No. IV/MPR/1978) ditegaskan bahwa “pendidikan berlangsung seumur hidup dan dilaksanakan dalam lingkungan rumah tangga, sekolah dan masyarakat”. Oleh karena itu, pendidikan merupakan tanggung jawab bersama antara keluarga, masyarakat dan pemerintah (Zakiah Darajat, 1992).

Lembaga keluarga merupakan tempat pertama untuk anak menerima pendidikan dan pembinaan. Meskipun diakui bahwa sekolah mengkhususkan diri untuk kegiatan pendidikan, namun sekolah tidak mulai dari “ruang hampa”(Hery Noer Aly, 2000), sekolah menerima anak setelah melalui berbagai pengalaman dan sikap serta memperoleh banyak pola tingkah laku dan keterampilan yang diperolehnya dari lembaga keluarga.

Keluarga adalah sekolah tempat putra putri belajar. Dari sana mereka mempelajari sifat-sifat mulia, sifat kesetiaan, kasih sayang, gairah (kecemburuan positif) dan sebagainya. Dari kehidupan keluarga, seorang ayah atau suami memupuk sifat keberanian dan keuletan dalam upaya membela sanak keluarga dan membahagiakan mereka pada saat hidup dan setelah kematiannya (M. Quraish Shihab, 1997). Keluarga adalah unit terkecil yang menjadi pendukung dan pembangkit lahirnya bangsa dan masyarakat.

Dalam kehidupan masyarakat tradisional misalnya, keluarga menjalankan proses pengembangan sosial anak dengan memperkenalkan berbagai keterampilan, kebiasaan dan nilai-nilai moral yang berlaku dalam kehidupan komunitas. Karena kehidupan masyarakat tradisional yang sangat terbatas dan sederhana, baik anasir-anasir sosoialnya maupun isinya, maka pola-pola pendidikannya pun masih sangat sederhana. Anak-anak diajarkan memanah, berburu dan bercocok tanam. Mereka belajar langsung melalui lembaga keluarga yang mereka miliki.

Peran kedua adalah peran pendidikan. Dari segi pendidikan, keluarga memegang peranan yang sangat penting untuk melanjutkan dan mengembangkan sosial budaya yang telah diajarkan kepada anak. Dianggap bahwa kejadian sehari-hari dalam kehidupan keluarga, anak-anak harus mempelajari kebenaran dan peraturan-peraturan yang ada, menghormati hak dan perasan orang lain, menghindari pergaulan yang kurang baik dan lain sebagainya (Koestoer Partowisastro, 1983). Pada setiap anak, sebagian besar tingkah lakunya diberi corak oleh tradisi kebudayaan serta kepercayaan keluarga. Hanya saja hal ini belum tentu dapat dipastikan, karena adanya gejala bosan terhadap tradisi lama.

Keluarga merupakan lingkungan sosial yang pertama dikenalkan kepada anak, atau dapat dikatakan bahwa seorang anak itu mengenal hubungan sosial pertama-tama dalam lingkungan keluarga. Adanya interaksi anggota keluarga yang satu dengan keluarga yang lain menyebabkan seorang anak menyadari akan dirinya bahwa ia berfungsi sebagai individu dan juga sebagai makhluk sosial. Sebagai individu, ia harus memenuhi segala kebutuhan hidupnya demi untuk kelangsungan hidupnya di dunia ini. Sedangkan sebagai makhluk sosial, ia menyesuaikan diri dengan kehidupan bersama yaitu saling tolong-menolong dan mempelajari adat-istiadat yang berlaku dalam masyarakat. Dengan demikian, perkembangan seorang anak dalam keluarga sangat ditentukan oleh kondisi keluarga dan pengalaman-pengalaman yang dimiliki oleh orang tuanya sehingga, di dalam kehidupan bermasyarakat akan kita jumpai bahwa perkembangan anak yang satu dengan yang lain akan berbeda-beda (Abu ahmadi, 1997).

Hal yang penting diketahui adalah bahwa dari lingkungan keluargalah perkembangan perasaan sosial anak akan dimulai, perasaan simpati misalnya, diketahui, dipahami dan dimulai anak dari keluarga yakni usaha anak menyesuaikan diri dengan perasaan orang lain. Anak-anak akan merasa simpati kepada orang dewasa dan juga kepada orang yang mengurus mereka. Dari rasa simpati ini kelak tumbuh pada anak-anak rasa cinta terhadap orang tua dan kakak-kakaknya. Demikian pula, perasaan simpati itu menjadi dasar untuk perasaan cinta terhadap sesama manusia. Di samping itu, lingkungan keluarga dapat memberi suatu tanda peradaban yang tertentu kepada sekalian anggotanya. Dari caranya bercakap-cakap, berpakaian, bergaul dengan orang lain, dapat kita kenal pertama kali dalam lingkungan keluarga. Lingkungan keluarga sangat mempengaruhi perasaan sosial anak selanjutnya. Wassalam.

Selamat Hari Anak INDONESIA... Semoga Kalian Lebih diperhatikan dan Lebih di Hargai untuk Masa Depan Yang Labih Baik...

Bagaimana Aku Mencintaimu (Sebuah Surat Cinta)

Dari awal kita sudah sangat paham. Yang kita rasakan sulit sekali dibahasakan. Tapi toh harus dilakukan,  karena setidaknya bisa sedikit meringankan.

Kekasihku, aku bersyukur karena kita bertemu. Seperti yang pernah kukatakan sebelumnya, ini mirip potongan puzzle yang sudah berada di tempatnya. Ini sudah benar. Dan yang kita sepakati waktu itu, ini sudah final. Tidak perlu mencari-cari jawaban kenapa aku memutuskan untuk memilih bersamamu. Karena hanya ada satu alasan: aku yakin. Aku yakin bahwa aku akan membutuhkanmu setiap hari sejak keyakinan itu datang, seumur hidup. Maka aku tidak sempat berpikir dua kali, apalagi berubah pikiran, karena ini semua berawal dari sebuah keyakinan dan keseriusan, bukan keragu-raguan atau percobaan.
Aku adalah seorang perempuan aneh dengan kebiasaan yang aneh. Selalu pergi, tidak bisa diam di rumah, selalu ke luar. Mungkin itu sebabnya laki-laki tidak akan tahan dan menghilang, atau aku yang tidak tahan lalu menghilang. Aku selalu jauh, selalu pindah, sulit ditemui. Tapi kamu menemukanku, di sini, ketika kita sama-sama jauh dari rumah. Dan ketika kita saling jauh, kamu tidak hilang. Dan ketika kita bertemu lagi, kamu semakin dekat. Kini kita jauh lagi, kamu masih ada di situ. Aku tahu sejak awal ketika keyakinan itu datang, bahwa kamu tidak akan pernah hilang.
Cita-citaku juga aneh. Aku akan menaklukkan dunia. Aku akan lulus kuliah, akan bekerja, akan punya tabungan, akan dihabiskan dengan melakukan perjalanan. Aku akan membuat rumah. Aku akan menenentukan warna dindingnya. Dan menikah? Ah itu nanti saja. ... sebelum pada akhirnya aku menemukanmu ... atau kamu menemukanku ... atau aku menemukan diriku menemukanmu ... atau aku menemukan diriku ditemukan olehmu. Keinginan sebesar itu ternyata sekarang berhadapan dengan sebentuk cinta yang ukurannya ribuan kali lipat lebih besar. Yang menjulang kokoh menembus langit, mengakar kuat mencengkeram inti bumi, terbentang melampaui jarak pandang. Semua yang aku inginkan, tidak lagi terlalu berarti, karena kini yang aku butuhkan hanyalah bersamamu, berada di dekatmu. Karena aku yakin, aku tidak akan benar-benar bahagia dengan tercapainya semua yang aku inginkan, kalau aku harus menikmatinya sendirian.
Cinta ini megah, namun sangat bersahaja. Yang aku butuhkan hanya kamu, untuk berbagi apapun yang aku rasakan, yang aku lihat, yang aku dapatkan, sekecil apapun itu, sebesar apapun itu. Untuk menghabiskan sisa waktuku, setiap hari. Untuk melanjutkan hidup, sampai mati nanti.
Begini jadinya, kalau perasaan harus dibahasakan. Jadi, semoga tulisanku tidak terdengar klise, karena ini bukan jatuh cinta murahan, ini adalah sebuah keyakinan. Kekasihku, calon suamiku, aku mencintaimu dengan bersahaja. Permintaanku satu saja: Aku membutuhkanmu bersamaku.
Doa dan cintaku untukmu,